DPRD Kaleng Minta Proyek Singkong Dievaluasi

PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Salah satu mega proyek di Kalimanan engah (Kaleng), yakni  penanaman Singkong di wilayah Kabupaten Gunung Mas perlu dievaluasi. Sebab, rencana penanaman tersebut seluas 20 ribu hektar hingga saat ini baru sebagian kecil yang ditanami.

Ketua Komisi II DPRD Kalteng Achmad Rasyid menyarankan agar proyek tersebut dievaluasi kembali secara menyeluruh, agar bisa berjalan baik dan lancar, utamanya bisa memberi manfaat positif bagi daerah dan masyarakat Kalteng umumnya. “Hasil kunjungan kami ke lapangan, kami menyarankan agar proyek tersebut dievaluasi kembali, khususnya soal tanaman yang cocok dilahan tersebut. Ini harus melibatkan pihak teknis yang mengerti salah sarunya dinas pertanian setempat,” ucap Rasyid di gedung dewan, belum lama ini.

Politisi Fraksi Gerindra DPRD Kalteng ini juga mengharapkan agar pemerintah pusat meningkatkan kordinasi secara intensif dengan pemprov dan pemkab Gunung Mas terkait proyek besar tersebut. Disampaikan wakil rakyat Dapil IV DAS Barito ini bahwa saat kelokasi pihaknya tidak menemukan aktivitas lagi di lokasi, yang ada hanya melihat peralatan kerja yang masih ada.

“Saat dilokasi kami melihat tanaman Singkong masih sedikit dan kurang subur. Dan saat itu tidak melihat aktivitas dilapangan. Yang ada hanya alat-alat berat yang masih ada. Informasi kami terima aktivitas kerja dihentikan sementara, karena ada beberapa hal yang perlu siapkan lagi,” ujarnya.

Disampaikan Rasyid, secara kasat mata tanaman Singkong di lokasi tersebut kurang subur atau kurang cocok. Kalaupun dipaksakan maka akan membutuhkan penanganan ekstra dan biaya tinggi, khususnya pupuk karena kandungan unsur hara di lahan tersebut sangat tidak memadai atau perlu pengkajian kembali.

“Dari rencana lahan 20 ribu hektar, kurang lebih 700 hektar sudah digarap, hanya saja tidak dilanjutkan, karena infornasinya keterbatasan dana yang belum turun atau belunlm cair. Jadi aktivitas dihentikan sementara,” teasnya.

Rasyid mengatakan, sangat disayangkan kalau lahan yang sudah terbuka tersebut kalau tidak dilanjutkan lagi. “Saran kami, agar lahan tersebut dialihkan untuk jenis tanaman lain yang lebih cocok. Terserah apakah sawit atau pohon akasia, yakni sesuai kultur tanah setempat,” saranya.

Menurut Rasyid, dalam kegiatan tersebut tentunya harus melihatkan pihak dinas atau instansi terkait, termasuk masyarakat. “Libatkan pemprov, kabupaten, staf ahli teknis dari dinas perkebunan dan masyarakat. Sebab pada intinya kami harapkan agar proyek itu harus bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. Hdk/Arrj

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ikuti kami di

5,928FansSuka
11,220PengikutMengikuti
3,002PelangganBerlangganan

berita terakhir