PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Perkembangan teknologi yang semakin pesat mempengaruhi persaingan di sektor ekonomi digital usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pasalnya, tidak semua UMKM menerapkan sistem digital.
Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo mengungkapkan, persaingan UMKM di dalam ekonomi digital semakin ketat seiring berkembangnya teknologi. Namun masih belum mampu menerapkan konsep digital dalam bisnis mereka.
“Satu alasan yang mendasari hal ini adalah kurangnya pengetahuan dan prasarana pendukung ekonomi digital. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya dan dukungan dari pemerintah serta berbagai pihak untuk membantu UMKM dalam mempersiapkan diri agar bisa bersaing di era digital,” ucapnya, di Palangka Raya, baru-baru ini.
Wagub mengatakan, peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep digital serta pengoptimalan pemanfaatan teknologi menjadi salah satu strategi penting untuk bersaing di pasar digital. Tantangan di era digital ini bukan hanya dalam hal persaingan, tetapi juga dalam hal inovasi.
“Sehingga UMKM perlu tetap mengasah kreativitas dan mengikuti tren terbaru dalam bisnis digital agar dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat. Namun, tantangan ini sekaligus membuka peluang besar bagi UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka, terutama dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi dan penjualan produk,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu memberikan dukungan dalam mempersiapkan UMKM agar bisa bersaing dan bertahan di era digital. Selain itu, UMKM juga perlu proaktif dalam memperbarui diri dan mengoptimalkan keunggulan dalam menghadapi persaingan.
“Oleh karena itu, melalui tekad yang kuat, UMKM bisa memanfaatkan era digital sebagai peluang besar dalam memperluas bisnis mereka serta menunjang pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya. (Uni/Vgs)
