PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Kekerasan dalam dunia pendidikan semakin menjadi-jadi kondisi tersebut yang menjadi perhatian banyak pihak. Tidak dapat dipungkiri bahwa di Kalimantan Tengah (Kalteng) kasus kekerasan dalam dunia pendidikan masih kerap terjadi, baik itu antara guru dan siswa, siswa dan guru, atau antarsiswa.
Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalteng Siswandi menegaskan, kekerasan harus dicegah dengan berbagai upaya, karena dapat merusak lingkungan belajar yang seharusnya aman dan kondusif bagi siswa. Hal ini tentunya sangat prihatin dan membutuhkan langkah nyata dari semua pihak.
“Karena dunia pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa untuk belajar dan berkembang. Kekerasan, baik fisik maupun psikologis, tidak boleh ada di lingkungan pendidikan,” ucapnya di Palangka Raya, Rabu (3/1/2024).
Upaya untuk mencegah kekerasan dalam dunia pendidikan memerlukan kerja sama antara semua pihak, mulai dari sekolah, orang tua, hingga pemerintah. Diperlukan kebijakan yang jelas agar kekerasan tidak kerap terulang.
Siswandi menyampaikan, selain itu, pendidikan karakter juga perlu diperkuat dan ditanamkan semenjak dini agar anak-anak bisa memahami pentingnya saling menghargai antara satu dengan yang lainnya. Karakter yang baik akan membantu menghindarkan siswa dari perilaku kekerasan dan membangun lingkungan pendidikan yang kondusif dan harmonis.
“Maka, mari kita bersama-sama menjaga lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman untuk mencegah kekerasan dalam dunia pendidikan. Semoga dengan kerja sama dan upaya yang gigih, dunia pendidikan di Kalteng dapat menjadi lingkungan yang lebih baik dan menghasilkan generasi yang berkarakter baik,” pungkasnya. (Uni/Vgs)
