PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Lapangan Upacara Makorem 102/Pjg menjadi saksi semangat patriotisme yang membara saat Upacara Hari Kesaktian Pancasila. Komandan Korem 102/Pjg, Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto, bertindak sebagai Inspektur Upacara, memimpin rangkaian kegiatan yang penuh khidmat dan haru ini.
Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia bangkit dari lelapnya, merayakan Hari Kesaktian Pancasila, sebuah hari yang tidak hanya sekadar peringatan, tetapi juga sebuah janji untuk menjaga ideologi yang telah menjadi jantung dan jiwa negara.
Ditetapkan oleh Presiden kedua RI, Soeharto, setelah peristiwa kelam G30S/PKI pada tahun 1965, setiap 1 Oktober adalah pengingat abadi akan betapa kuatnya Pancasila sebagai benteng terakhir yang melindungi negeri ini dari ancaman yang mencoba meruntuhkannya.
Brigjen Iwan pun mengingatkan kita semua akan pentingnya nilai-nilai perjuangan para Pahlawan Revolusi.
“Setiap detak jantung bangsa ini berhutang budi pada para pejuang yang telah mengorbankan segalanya untuk mempertahankan Pancasila. Mari kita jadikan momen ini sebagai refleksi untuk memperkuat ikatan persatuan di tengah ragam kemajemukan yang kita miliki,” serunya, suaranya menggema penuh semangat, Selasa (1/10/2024).
Lebih dari sekadar slogan, Pancasila adalah jiwa pemersatu bangsa, sebuah filosofi yang tak bisa dipertaruhkan.
“Di tangan kita, Pancasila adalah alat pemersatu, pengikat keberagaman, dan sumber kedamaian yang harus kita jaga. Tanpa Pancasila, kita bagaikan kapal yang kehilangan arah di lautan yang penuh badai,” tegas Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto.
Dengan penuh harapan, Danrem mengajak semua peserta upacara untuk menanamkan semangat kebangsaan dalam setiap langkah hidup.
“Marilah kita junjung tinggi nilai-nilai Pancasila, sebagai pengingat akan perjuangan, sebagai kompas moral, dan sebagai penguat tekad kita untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi masa depan yang lebih cerah. Dalam momen ini, semangat kebangsaan kembali berkobar, mengingatkan kita bahwa Pancasila bukan sekadar ideologi, tetapi adalah semangat yang menghidupi setiap insan Indonesia,” pungkas Danrem 102/Pjg. (Uni/Vgs)
