BPBPK Terima Bantuan 25 Mesin Bor untuk Tangani Karhutla

PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) selaku Komandan Harian Penanganan Darurat Bencana Karhutla Provinsi Kalteng Ahmad Toyib menuturkan, penetapan status kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dari siaga darurat menjadi tanggap darurat yang direncanakan selama 10 hari ke depan sejak tgl 6 oktober – 15 Oktober.

Selama masa tanggap darurat sesuai arahan gubernur, pemerintah provinsi diminta mengalokasikan anggaran yang bersumber dari belanja tidak terduga (BTT), untuk mengakomodir di lapangan dalam memaksimalkan upaya, penanganan karhutla yang terjadi seperti saat ini.

Pihaknya juga telah mendapatkan bantuan 25 mesin bor dan selang di lokasi yang tidak terjangkau sumber air.

“Kita upayakan semaksimal mungkin terutama dari teman-teman satgas (satuan tugas) darat dan udara, hanya saja dikala status dari siaga menjadi tanggap darurat itu akan ada upaya tambahan seperti penambahan personal, penambahan sarpras (saran dan prasarana) di lapangan dan koordinasi yang lebih intens lagi di lapangan,” ucapnya di Palangka Raya, Jumat (6/10/2023).

Toyib mengatakan, harapan dari Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup Alue Dohong beberapa hari lalu saat berkunjungn ke Kalteng, meminta untuk membuat sumber bor lagi sehingga bisa membantu memadamkan api.

“Namun kita memiliki kendala di lapangan untuk saat ini water booming sendiri saat ini adalah Jumlah helikopter yang terbatas,” ucapnya.

Ia menyebut, seperti diketahui kebakaran hutan tidak hanya terjadi di Kalimantan Tengah tapi juga di wilayah Sumatera sehingga saat ini pihaknya masih melobi BNPB untuk memberikan tambahan helikopter yang dapat melakukan pemadaman sejak tanggal 1 Oktober.

“Beberapa hari terakhir kita tidak maksimal melakukan water bombing karena teman-teman Satgas udara memaksimalkan dari sisi safety untuk kru dan keselamatan pesawat. Sehingga kami mencoba beberapa alternatif seperti menggeser satu unit heli ke Kotim (Kotawaringin Timur) untuk melakukan pemadaman, karena udara di Kotim cenderung lebih cepat bersih,” ungkapnya.

Ia menambahkan, selama masa tanggap darurat juga kabupaten dan kota wajib melakukan peningkatan upaya penanggulangan karhutla dengan menambah jumlah personil yang melakukan pemadaman, dari pagi sampai malam.

“Sehingga pemadaman karhutla yang masih ada benar-benar bisa dituntaskan penanganannya selama tanggap darurat dan penanganan dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan terhadap kesehatan, pendidikan, perekonomian, dan dampak lainnya juga harus dilakukan,” pungkasnya. (Uni/Vgs)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ikuti kami di

5,928FansSuka
11,220PengikutMengikuti
3,002PelangganBerlangganan

berita terakhir