HALODAYAK.COM– Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Bogor Ade Yasin lantaran terlibat kasus suap, Selasa (26/4/2022) malam.
Tidak sendirian, selain Ade Yasin, ada 11 orang lainnya yang ditangkap KPK.
Namun, setelah pemeriksaan, hanya delapan orang yang ditetapkan sebagai tersangka termasuk Ade Yasin.
Tujuh orang tersangka itu yakni tiga pejabat di lingkungan pemerintahan Bogor dan empat pejabat dilingkungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Jawa Barat.
Mengutip tayangan Kompas Tv, Kamis (28/4/2022) penangkapan dilakukan dengan metode penjemputan ke kediaman masing-masing tersangka.
Selanjutnya, seluruhnya diamankan oleh KPK dibawa ke gedung merah putih KPK untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif.
Dalam giat Operasi Tangkap Tangan (OTT) ini, KPK berhasil melakukan penyitaan barang bukti berupa uang dengan total 1,024 miliar.
Uang tersebut terdiri dari Rp 570 juta cash dan uang yang dalam bentuk rekening bank dengan jumlah sekitar Rp 454 juta.
Dengan telah dilakukannya pengumpulan keterangan saksi dan bukti permulaan cukup, KPK kemudian meningkatkan perkara dalam tahap penyidikan.
Tersangka pemberi pemberi suap:
1. Bupati Kabupaten Bogor 2018-2023, Ade Yasin (AY)
2. Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bogor, MA
3. Kasubid Kas Daerah Kabupaten Bogor, IA
4. BPK pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor, RT
– Tersangka penerima suap:
1. Pegawai BPK Jawa Barat Kasub Auditor dan Pengendali Teknis, ATM
2. pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat Ketua Tim Audit Interim Kabupaten Bogor, AM
3. Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat atau Pemeriksa, HNRK

Ia mengaku tidak pernah memberikan perintah anak buahnya untuk memberikan suap kepada jajaran pemeriksa keuangan dari BPK tersebut.
Namun sebagai pemimpin, ia harus dipaksa bertanggung jawab atas ulah tersebut.
Menurut Ade, kejadian ini adalah hal tersebut inisiatif yang membawa bencana.
“Saya dipaksa untuk bertanggung jawab terhadap perbuatan anak buah saya, sebagai pemimpin, saya harus siap bertanggung jawab,”
“Itu ada inisiatif dari mereka, jadi ini namanya IMB ya, inisiatif membawa bencana,”ujar Ade Yasin dikutip dari Kompas.com.