PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Sekretaris Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Bapak Yulindra Dedy, SSTP., M.Si, mewakili Ketua Umum DAD Kalteng menghadiri Focus Group Discussion (FGD) se-Kalimantan yang digagas oleh Karorena Polda Kalimantan Tengah pada, Rabu (11/9/2024).
Acara yang berlangsung di Aula Jaya Tingang, Palangka Raya, ini mengusung tema “Transformasi Peran Polri dalam Penyelesaian Konflik Sosial melalui Pendekatan Kearifan Lokal Huma Betang”.
Ketum DAD Kalteng H. Agustiar Sabran melalui Sekum Yulindra Dedy menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Polri atas inisiatifnya memanfaatkan kearifan lokal sebagai pendekatan dalam penyelesaian konflik sosial. “Kearifan lokal Huma Betang, yang menjadi fondasi kehidupan masyarakat Dayak, mengajarkan prinsip kebersamaan dan persatuan di tengah perbedaan. Ini sangat relevan diterapkan untuk menjaga stabilitas dan harmoni sosial di wilayah Kalimantan,” kata Yulindra Dedy.
Konsep Huma Betang mencerminkan semangat kesetaraan, kebersamaan, kekeluargaan, persaudaraan, persatuan, dan ketaatan pada hukum, yang menjadi dasar penting dalam penyelesaian konflik sosial di Kalimantan Tengah. Pendekatan ini diharapkan mampu memperkuat kerjasama antara Polri dan masyarakat adat dalam menciptakan solusi efektif untuk menangani konflik sosial.
FGD ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, tokoh agama, akademisi, perwakilan pemerintah daerah, serta jajaran Polri dan forkompinda Kalimantan Tengah. Diskusi ini diharapkan mampu menghasilkan strategi yang lebih efektif dalam menangani konflik sosial berbasis nilai-nilai lokal.
“Dengan diskusi ini, kami berharap tercipta sinergi yang lebih kuat antara Polri dan masyarakat adat. Pendekatan berbasis kearifan lokal adalah kunci untuk menciptakan solusi berkelanjutan dalam menghadapi berbagai permasalahan sosial di masa depan,” lanjut Yulindra Dedy.
DAD Kalteng bersama Polri dan seluruh elemen masyarakat akan terus mendukung berbagai upaya dalam menciptakan kedamaian dan keharmonisan, dengan tetap berlandaskan pada nilai-nilai budaya lokal yang telah menjadi akar masyarakat Dayak. Hdk
