PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Di tengah hiruk-pikuk kota, ada sebuah oasis alami yang menanti untuk ditemukan. Ekowisata Nyaru Menteng, yang terletak di Kota Palangka Raya, lebih dari sekadar tujuan wisata—ia adalah pintu gerbang menuju kekayaan alam Kalimantan Tengah (Kalteng) yang masih terjaga dan memesona.
Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, baru-baru ini berkesempatan untuk mengunjungi langsung tempat ini, dan merasakan langsung keindahan alamnya. Pemandangan yang memanjakan mata, udara segar yang menyegarkan, serta kehidupan satwa liar yang bebas seolah mengundang setiap pengunjung untuk melupakan sejenak rutinitas dan menikmati ketenangan yang ditawarkan.
“Selain menikmati keindahan alam yang luar biasa, para pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai satwa yang hidup bebas, seperti monyet dan rusa,” ujar Gubernur Sugianto dalam kesempatan tersebut.
Keanekaragaman hayati yang ada di Nyaru Menteng menjadikan destinasi ini lebih dari sekadar objek wisata. Ia juga menjadi rumah bagi spesies langka yang memukau. Menurut Sugianto, potensi Nyaru Menteng tidak hanya terbatas pada keindahan alamnya, tetapi juga sebagai sarana pendidikan dan konservasi yang penting.
“Tempat ini sangat layak untuk lebih dikenal, bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat nasional,” tambahnya.
Visi jangka panjangnya adalah menjadikan Nyaru Menteng sebagai ikon baru pariwisata Indonesia dalam tiga tahun ke depan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, tempat ini diharapkan dapat semakin menonjol di dunia pariwisata tanah air.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Gubernur Sugianto telah mengajukan proposal kepada Pemerintah Pusat untuk peningkatan infrastruktur, terutama akses jalan menuju Tangkiling.
“Kami berharap perbaikan jalan ini dapat membuat perjalanan ke Nyaru Menteng menjadi lebih nyaman dan aman, yang pada gilirannya akan menarik lebih banyak wisatawan,” ujar Sugianto.
Selain menawarkan keindahan alam, Nyaru Menteng juga memiliki nilai edukasi yang tinggi. Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, M Katma F Dirun, menambahkan bahwa keberagaman sumber daya alam yang ada di kawasan ini bisa memberikan pengalaman berharga bagi pelajar.
“Ini adalah tempat yang sangat cocok untuk mengajarkan langsung tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan memahami satwa liar yang ada,” ungkapnya.
Dengan demikian, Nyaru Menteng bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga sebuah ruang pembelajaran yang hidup bagi generasi muda. Keragaman satwa yang ada, seperti kera dan monyet, menjadi daya tarik utama, yang sering terlihat bermain di antara pepohonan. Suasana alam yang terjaga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk melihat langsung interaksi kehidupan liar dengan alam sekitarnya, menjadikan setiap kunjungan lebih dari sekadar perjalanan—melainkan sebuah pengalaman emosional yang mendalam.
Dengan segala potensi yang dimiliki, Nyaru Menteng bukan hanya akan menjadi destinasi wisata, tetapi juga simbol dari harmoni antara alam dan manusia. Dalam beberapa tahun mendatang, Nyaru Menteng berpotensi menjadi primadona pariwisata yang tidak hanya mengangkat nama Kalimantan Tengah, tetapi juga Indonesia di mata dunia. (Uni/Vgs)