PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM — Untuk memastikan keberlanjutan pengembangan fasilitas publik di ibu kota Kalimantan Tengah (Kalteng), Gubernur Sugianto Sabran meninjau ke Bundaran Besar Palangka Raya.
Kunjungan ini sekaligus untuk mengevaluasi progress pengembangan kawasan tersebut, termasuk Menara Talawang yang menjadi salah satu daya tarik utama bagi pengunjung. Menara Talawang, yang berdiri megah di tengah Bundaran Besar, telah menjadi simbol modernisasi dan potensi pariwisata Kota Palangkaraya.
“Begitu pula dengan fasilitas seperti sofa untuk menikmati pemandangan kota, menara ini menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung. Namun, untuk kenyamanan dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Kami membatasi kapasitas di beberapa bagian menara ini untuk memastikan bahwa pengunjung dapat menikmati fasilitas dengan aman dan nyaman,” kata Sugianto Sabran, ketika melakukan kunjungan di bundaran besar Talawang, Selasa (13/8/2024) sore.
Di lantai dua menara, pengunjung dapat menikmati panorama kota dengan kapasitas maksimal 20 orang, sementara area teras dibatasi untuk 8 orang
Gubernur Sugianto mengingatkan bahwa aturan ini harus dipatuhi untuk menjaga keselamatan bersama.
“Kami ingin setiap orang yang datang ke sini merasa nyaman dan aman, itulah sebabnya kami mengatur kapasitas sesuai dengan standar keselamatan,” ujarnya.
Sugianto Sabran juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas fasilitas wisata di Kota Palangka Raya.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan Palangkaraya sebagai destinasi wisata unggulan di Kalimantan Tengah, dengan terus meningkatkan kualitas fasilitas dan pelayanan,” tambahnya.
Kunjungan ini juga dimanfaatkan oleh gubernur untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat. Ia menyempatkan diri menyapa warga yang berada di sekitar Bundaran Besar, mendengarkan aspirasi mereka, dan berfoto bersama.
Gubernur berharap, dengan adanya pengelolaan yang baik dan fasilitas yang memadai, Bundaran Besar dapat menjadi magnet wisata yang membawa dampak positif bagi perekonomian lokal.
“Pengembangan fasilitas publik seperti ini harus bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat,” pungkasnya. (Uni/Vgs)
