PULANG PISAU, HALODAYAK.COM – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan Rice Milling Unit (RMU) dan Rice to Rice (RtR) yang terletak di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau. Pembangunan ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Agustiar menegaskan bahwa proyek ini merupakan komitmen nyata dari pemerintah Kalteng untuk mendukung visi ketahanan pangan nasional yang digagas oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Pembangunan ini bukan hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas beras yang diproduksi di Kalteng. Dengan adanya RMU dan RtR, kami berharap kualitas beras yang dihasilkan akan semakin baik, mulai dari jenis beras medium hingga premium,” jelas Agustiar Sabran saat meninjau langsung pembangunan RMU dan RtR di Desa Pantik, Senin (7/4/2025).
Pembangunan RMU dan RtR diharapkan dapat meningkatkan daya saing beras Kalteng di pasar regional. Selain itu, keberadaan fasilitas ini juga akan mempercepat proses pengolahan beras dan menghasilkan produk yang lebih berkualitas.
Tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, produk beras dari Kalteng diharapkan mampu menembus pasar yang lebih luas, yang tentu saja akan memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat. Proyek ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai kemandirian pangan dengan menggandeng berbagai sektor terkait, baik dari tingkat pusat maupun daerah.
“Kami akan terus memastikan bahwa setiap program yang dijalankan mendukung tujuan nasional untuk mencapai kemandirian pangan. Ini juga menunjukkan adanya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam memajukan sektor pertanian di Kalteng,” tambah Agustiar Sabran.
Keberadaan RMU dan RtR diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani Kalteng, terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan. Pemerintah daerah berharap, program ini tidak hanya menciptakan kemandirian pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat. Dengan adanya fasilitas ini, petani kini memiliki akses yang lebih baik untuk mengolah hasil pertanian mereka dan memperoleh harga jual yang lebih menguntungkan. (Uni/Vgs)