Home Halo Pemerintahan Kadin Kalteng Mendukung Indonesia Pemulihan Ekonomi Global

Kadin Kalteng Mendukung Indonesia Pemulihan Ekonomi Global

Ketua umum kamar dagang dan industri indonesia Kalimantan tengah Rahmat Nasution Hamka

HALODAYAK.COM, Palangkaraya – Pemerintah Indonesia mendukung percepatan pemulihan ekonomi global dengan mengedepankan isu tersebut sebagai prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia. Berbagai kementerian/lembaga dari pusat dan daerah termasuk juga pihak swasta terlibat penyelenggaraan berbagai pertemuan Working Groups dan Engagement Groups G20 telah berlangsung sejak awal 2022 ini.

Presidensi G20 Indonesia sendiri fokus tiga prioritas utama yakni menata kembali arsitektur kesehatan dunia lebih inklusif dengan menjamin ketersediaan vaksin lebih merata dan sistem kesehatan tangguh dan inklusif. Mendorong transformasi ekonomi berbasis digital untuk mendorong UMKM, dan menciptakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Prioritas selanjutnya yakni mempercepat transisi energi lebih ramah lingkungan. Transisi energi bukan hanya harus adil antara kepentingan negara berkembang dan negara maju, tetapi harus terjangkau, baik dari sisi teknologi maupun pembiayaannya.

“Ketiga topik utama tersebut akan menjadi panduan bagi para Pemimpin Negara G20 untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan pro-rakyat, konkret, dan dapat diimplementasikan. Di samping itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan agar Presidensi G20 menghasilkan proyek dan kerja sama ekonomi implementatif. Sehingga dapat mendukung pemulihan ekonomi global,

Mengenai persoalan transisi energi, Ketua kamar dagang Indonesia Kalteng Rahmat Nasution Hamka mengatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia salah satunya digunakan mengenalkan skenario Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission di Tahun 2060. Negara anggota G20 juga harus berfokus pada sumber pendanaan untuk investasi pada transisi energi ke energi terbarukan.

“Ada semacam model sedang dibahas dengan ADB dan lembaga keuangan lain yakni model akan optimal secara ekonomi untuk mempercepat transisi, terutama energi yang berbasis fosil, khususnya PLTU,” tutur Rahmat Nasution Hamka.

Dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis energi akibat perang antara Rusia dan Ukraina, setiap negara termasuk di Eropa mengutamakan energy security, karena mereka akan mengalami musim dingin. Sehingga membutuhkan diversifikasi suplai energi dari Rusia, misalnya dalam bentuk LNG dan batu bara.

“Dalam jangka menengah, energi terbarukan tetap penting. Indonesia tetap mendorongnya dengan berbagai kegiatan. Pemerintah akan memberikan insentif seperti insentif fiskal, sehingga proses transisi menuju energi terbarukan akan tercapai dalam waktu tak terlalu lama,” ucap Rahmat Nasution Hamka.

Di sisi lain, dengan situasi seperti saat ini, dunia membutuhkan sumber pertumbuhan baru, dan salah satu yang paling memungkinkan adalah melalui digitalisasi yang akan makin pesat pasca pandemi Covid-19 ini. Wilayah ASEAN memiliki potensi digitalisasi yang besar dan akan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tingkat regional.

Indonesia sendiri mempunyai program inklusi keuangan antara lain mencakup digital financing melalui beragam produk fintech, serta program peningkatan skill masyarakat dengan pelatihan online melalui Kartu Prakerja, diharapkan bisa direplikasi oleh negara-negara lainnya di masa depan.

abah anum / Rahmat nasution mengatakan, hal bisa dicontoh negara lain dari Indonesia yakni reformasi struktural dalam peraturan perundang-undangan. Pemerintah bersama DPR meluncurkan UU Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2020, sehingga kebijakan dan langkah-langkah bersifat luar biasa di bidang keuangan negara bisa dilakukan dengan cepat.

Sebagai Presidensi G20 tahun 2022 ini, Indonesia tentunya berusaha menyeimbangkan beragam kepentingan dari seluruh anggota G20, baik negara maju maupun negara berkembang. Hal tersebut berlaku pembahasan banyak agenda Sherpa maupun Finance Track, termasuk isu kesehatan, energi, lingkungan, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan.

Indonesia harus mengedepankan representasi setara. Hal ini dilakukan mengundang perwakilan negara berkembang dan negara-negara terdampak dari isu global, misalnya negara di kawasan Pasifik sebagai paling merasakan dampak dari kenaikan tinggi air laut. Komunikasi rutin baik sudah dibangun dengan semua Sherpa di G20. Hal ini penting menjaga kepercayaan global terhadap kepemimpinan Indonesia dalam G20

Exit mobile version