PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Kalimantan Tengah (Kalteng) menoreh prestasi gemilang yang menduduki posisi ketiga inflasi terendah secara nasional pada Oktober 2024. Berdasarkan, capaian ini menjadi bukti keberhasilan berbagai program pengendalian inflasi sehingga bangkit dari keterpurukan inflasi.
“Ditahun 2022, Kalteng sempat berada di posisi kedua teratas inflasi nasional. Oleh karena itu, menyebabkan daya beli masyarakat anjlok dan harga bahan pokok melambung,” katanya, Sabtu (30/11/2024).
Menurutnya, situasi saat ini menjadi pukulan berat bagi masyarakat, memaksa pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah strategis sesuai instruksi Presiden terkait pengendalian inflasi di daerah. Karena beberapa program telah diimplementasikan untuk meredam inflasi dan membantu masyarakat menghadapi tekanan ekonomi.
“Kami menginisiasi beragam program pengendalian inflasi, mulai dari Bantuan Langsung Tunai (BLT), gerakan tanam lombok, gerakan pemanfaatan pekarangan, hingga pasar murah atau pasar penyeimbang,” tuturnya.
Pasar murah atau pasar penyeimbang menjadi salah satu program andalan Pemprov Kalteng dalam meredam dampak inflasi. Program ini dirancang untuk langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama mereka yang terdampak kenaikan harga bahan pokok.
“Melalui pasar penyeimbang, pemerintah memberikan subsidi hingga 95 persen untuk bahan pokok, sehingga masyarakat dapat membeli dengan harga yang sangat terjangkau,” jelas Gubernur.
Ia menerangkan, bahwa program pasar murah telah memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Selain menurunkan tekanan inflasi, daya beli masyarakat juga berangsur pulih.
“Alhamdulillah, dengan berbagai langkah ini, Kalteng tidak hanya mampu menekan inflasi tetapi juga mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap kestabilan ekonomi daerah,” imbuhnya.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya mampu membawa perubahan positif.
“Dengan Demikian, saya berharap program pengendalian inflasi ini terus berlanjut dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia,” pungkasnya. (Uni/Vgs)