Home Halo Daerah Kangkanung Alat Musik Khas Suku Dayak yang Memukau

Kangkanung Alat Musik Khas Suku Dayak yang Memukau

Kangkanung Alat Musik Khas Suku Dayak Kalteng. Fitria/Halodayak.com

Kangkanung, masih terdengar sangat asing bagi sebagian orang. Bagi Suku Dayak Kangkanung sudah dikenal sejak lama, alat musik khas Suku Dayak Kalteng ini dimainkan dengan cara dipukul mengunakan kayu khusus, sehingga menimbulkan nada yang indah.

Fitria Ayu Ningsih, Palangka Raya

KALIMANTAN Tengah (Kalteng) merupakan salah satu Provinsi di Indonesia terletak dibagian tengah Pulau Kalimatan. Beribukota Palangka Raya, dan memiliki keelokkan dan eksotisme kebudayaan yang beragam. Salah satunya musik tradisional khas Suku Dayak dengan alat musik yang memikiki nilai budaya tinggi.

Musik tradisional lahir dari dan berkembang dari kebudayaan suatu daerah, khususnya di Kalteng yang diwariskan secara turun temurun. Musik pastinya tidak akan jauh dari namanya alat musik, salah satunya alat musik Kangkanung khas Suku Dayak di Kalteng.

Kangkanung ialah jenis alat musik yang dipukul menggunakan kayu khusus dibuat untuk alat musik itu. “Kangkanung ini dulunya berjumlah 5 buah, sekarang mengikuti perkembangan menjadi 6 buah,” ucap Kepala Bidang Koordinator Seni Musik Sanggar Seni Budaya Hagatang Tarung Palangka Raya,  Muhamad Ardian, Minggu (5/3/2023).

Alat musik ini dimainkaan dengan cara disusun berjejer memanjang di sebuah wadah kotak kayu persegi panjang. Saat dipukul dengan kayu khusus Kangkanung akan mengeluarkan suara nan indah dan merdu dipadukan dengan musik lainnya dalam kesenian Suku Dayak.

Kangkanung didalam tradisi Suku Dayak biasanya dimainkan untuk mengiringi seni tari dan lagu daerah, pada acara – acara sakral. Itu seperti, tari balian dan tari kanjan.

Selain itu, Kangkanung juga digunakan untuk mengiringi berbagai bentuk kesenian tradisional modern, dan juga berkolaborasi dengan gong. Kangkanung juga digunakan sebagai alat media komunikasi sesama masyarakat yang posisi tempat tinggal cukup jauh.

“Dengan lantunan bunyi Kangkanung dapat melakukan komunikasi, sehingga mempermudah masyarakat untuk mengetahui apa yang terjadi di daerah lain,” ujar Ardian.

Kangkanung diharap terus dapat dimainkan oleh generasi milenial Suku Dayak, sebagai warisan budaya nenek moyang. “Kita berharap kaum milenial untuk lebih mengenal alat musik daerah sendiri, khususnya alat musik Suku Dayak Kangkanung ini. Walaupun perkembangan semakin pesat, tapi tradisi dan kebudayan sendiri jangan pernah ditinggal, dan dihilangkan. Kebudayaan alat musik tradisional harus tetap dilestarikan, bahkan dikenalakan hingga ke mancanegara,” demikian Ardian.

Exit mobile version