Home Halo DPRD Kota Palangka Raya Legislator Ajak Bersama Cegah Karhutla

Legislator Ajak Bersama Cegah Karhutla

Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya M. Hasan Busyairi

PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, M Hasan Busyairi mengatakan menghadapi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semua pihak harus mau terlibat. Sebab dampak karhutla bukan hanya asapnya saja yang bertebaran di udara, tapi akan berdampak pula terhadap kesehatan masyarakat.

Ia juga minta agar sarana-prasarana (sarpras) Rumah Sakit (Rumkit), Puskesmas, dan Posyandu segera meyiapkan baik itu tabung oksigen, obat-obatan dan sebagainya.

“Dampak dari asap terhadap kesehatan masyarakat dimaksud, salah satunya adalah tertularnya penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Oleh karena itu, mari kita sama-sama menjaga dan melakukan pencegahan menghadapi musim kemarau mulai sekarang. Selain itu, saya minta juga ketersediaan sarpas Rumkit, Puskesmas, dan Posyandu di Kota Palangka Raya tercukupi dimulai dari sekarang,” ucapnya, Rabu (31/5/2023).

Politisi partai Golkar ini juga menuturkan, saat karhutla ada dampak buruk bagi kesehatan masyarakat yakni kabut asap. Hal ini akan tergambarkan di alat ukur udara, yang menggunakan standar kualitas udara, untuk menentukan besar kecilnya pencemaran udara akibat kabut asap dengan acuan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).

Lanjut legislator yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini, diperlukan upaya sistem manajemen penanggulangan bencana yang efektif, yang disiapkan oleh pemerintah sebagai sebuah bentuk fungsi perlindungan bagi warga. Keefektifan manajemen penanggulangan bencana, dapat dilihat dari ketersediaan sarpas fasilitas kesehatan yang mencukupi.

“Penyediaan pelayanan kesehatan tentunya sangat penting dilakukan kepada masyarakat. Saat ini karhutla sudah terlihat. Namun, mengingat Kota Palangka Raya sudah ditetapkan Status Siaga Karhutla, melalui Dinas Kesehatan terkait maka segera menyiagakan Rumkit, Puskesmas dan Posyandu yang ada untuk menangani pasien dengan kasus yang dominan itu ISPA,” tandasnya. (Mjf/Vgs)

Exit mobile version