PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami kenaikan sebesar 0,59 persen pada Januari 2025, mencapai angka 133,78, setelah sebelumnya tercatat 132,99 pada Desember 2024. Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan daya beli petani di provinsi tersebut.
“Kenaikan NTP ini menandakan adanya perbaikan dalam daya tukar produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi petani. Hal ini juga menggambarkan bahwa petani di Kalteng mendapatkan keuntungan lebih baik dari hasil usaha mereka, menurut Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti melalui rilis BPS Kalteng, Jumat (14/2/2025).
Agnes menjelaskan bahwa kenaikan NTP ini didorong oleh peningkatan seluruh subsektor pertanian, termasuk Tanaman Pangan, Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan, dan Perikanan. Kenaikan terbesar terjadi pada subsektor Hortikultura, yang mengalami lonjakan hingga 3,61 persen.
“Ini menjadi kabar baik bagi petani hortikultura yang sebelumnya sempat menghadapi kesulitan,” tambahnya.
Namun, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Kalteng pada Januari 2025 mengalami penurunan tipis sebesar 0,09 persen, yang terutama disebabkan oleh penurunan signifikan pada kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, yang turun sebesar 14,41 persen.
Meskipun demikian, penurunan IKRT ini tidak mengurangi daya beli petani, karena kenaikan NTP menunjukkan adanya keseimbangan dalam sektor pertanian. Selain itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Kalteng juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen, dari 136,68 pada Desember 2024 menjadi 137,14 pada Januari 2025.
“Peningkatan NTUP ini menunjukkan bahwa usaha pertanian semakin menguntungkan bagi para pelaku usaha rumah tangga pertanian, yang pada akhirnya membantu memperbaiki kesejahteraan petani,” jelas Agnes.
Dengan adanya peningkatan NTP dan NTUP ini, terlihat adanya perbaikan yang signifikan dalam sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung kehidupan petani di Kalteng. (UniVgs)
