Home Halo Hukrim Polda Papua Ungkap Kendala Menangkap KKB

Polda Papua Ungkap Kendala Menangkap KKB

Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal. Dok: Polda Papua

halodayak.com Jakarta – Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) pelaku penembakan yang menewaskan delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Papua belum tertangkap.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan, hingga saat ini masih dilakukan penyelidikan terhadap para pelaku penembakan tersebut. Mereka disebut bagian kelompok kriminal bersenjata (KKB).

“Masih lidik, belum ada yang ketangkap,” kata dia saat dihubungi, Ahad, 27 Maret 2022.

Ahmad mengakui ada sejumlah kendala yang dihadapi aparat penegak hukum untuk mengungkap pelaku penembakan. Di antaranya, kondisi alam permukaan di tempat kejadian yang sulit diakses hingga belum adanya akses komunikasi yang memadai.

“Alam perbukitan yang terjal, tidak semua dapat akses jalan, dan tidak semua wilayah ada signal,” tegasnya.

Polda Papua juga telah menginstruksikan agar pembangunan base transceiver station (BTS) dihentikan sementara, khususnya di daerah rawan. Ini karena KKB dianggap masih mengincar wilayah rawan.

“Memang saya sudah perintahkan untuk menghentikan pembangunan BTS di sejumlah daerah yang rawan gangguan keamanan, ” kata Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri seperti dikutip Antara, Ahad 13 Maret 2022.

Ia mengungkap sejumlah daerah di Papua yang rawan gangguan keamanan yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Yahukimo, Puncak Jaya, Intan Jaya, dan Kabupaten Nduga.

Mathius berharap perusahaan yang mengerjakan pembangunan, bukan hanya BTS, hendaknya memberitahukan keberadaan mereka kepada aparat keamanan.

“Jangan datang diam-diam, iya, kalau selama pengerjaan berlangsung aman. Bisa saja sebaliknya, ada gangguan keamanan hingga menimbulkan korban jiwa,” kata Fakhiri.

Dengan diketahuinya posisi karyawan, kata dia, akan mudah menentukan langkah-langkah ketika ada gangguan keamanan.

Kasus penembakan delapan warga sipil oleh KKB terungkap setelah seorang karyawannya yang selamat dalam insiden tersebut, Nelson Sarira memberitahukan kejadian tersebut.

Ada pula rekaman CCTV yang ada di BTS 3. Evakuasi terhadap Nelson pada 5 Maret, sedangkan jenazah delapan orang karyawan PT Palapa Timur Telematika baru dapat dilaksanakan pada 7 Maret 2022.(el)

 

Exit mobile version