Home Halo Daerah Ritual Luput Pali Kaharingan, Menjauhkan Sial dan Bahaya

Ritual Luput Pali Kaharingan, Menjauhkan Sial dan Bahaya

Foto: Halodayak.com LUPUT PALI - Suasana acara Luput Pali di Desa hampalam, kec.Tewang Sangalang Garing, Kabupaten Katingan.

PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Ritual Luput Pali adalah salah satu ritual penting dalam kepercayaan Haring Kaharingan. Kepercayaan ini adalah kepercayaan asli orang Dayak yang tersebar di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Ritual Luput Pali biasanya dilakukan setelah atau akhir dari upacara tiwah pada suku Dayak. Karena ritual tersebut yang dilakukan untuk melepaskan tarantang nule bakawan dari segala sial dan bahaya, terutama untuk memastikan bahwa mimpi buruk tidak akan menghantui.

Ritual ini dimulai dengan manyaki dan manyamenget, yang dilakukan untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan. Setelah itu, dilakukan pengolesan minyak kelapa dan menampung tawar untuk meningkatkan kekuatan dan keberanian.

Ritual dilanjutkan dengan memberikan sesajen dan memotong pantan sambil mengucapkan kata-kata yang memohon pertolongan dari Haring Kaharingan untuk menjauhkan tarantang nule bakawan dari marabahaya celaka, sial kematian, sial kehidupan dan kelahiran.

Salah satu Basir atau kerap dibilang Pisur oleh masyarakat setempat, Aditya mengatakan, setelah selesai memotong pantan, semua orang melakukan malahap, dan kemudian masuk ke dalam rumah mamapas untuk bertemu dengan sangkaraya, sadung kayu, kandang Babi, dan sapundu metu. Semua orang yang datang dan tuan rumah manganjan terlebih dahulu sebelum sangkaraya dan kandang babi dibongkar dan dibawa ke pambak atau sandung tempat peristirahatan terakhir.

“Ritual ini sangat penting untuk memahami arti dari luput Pali. Ritual ini bukan hanya sekedar memberi sesajen, tetapi juga melepas tarantang nule bakawan dari segala sial dan bahaya,” tuturnya saat diwawancarai melalui WhatsApp (WA), Rabu (13/12/2023).

Aditya menyampaikan, ini juga sebuah upaya untuk meningkatkan kekuatan dan keberanian serta memohon pertolongan dalam menjalani hidup. Ritual luput Pali adalah sebuah tradisi yang sangat penting dan harus dihormati dengan baik bagi mereka.

“Karena semua proses yang dilakukan dalam ritual luput Pali memiliki makna yang dalam dan memiliki nilai yang tinggi bagi kepercayaan bagi mereka. Terlebih lagi, hal ini dianggap penting dalam mempertahankan dan menjaga kepercayaan mereka agar tetap lestari di masa yang akan datang,” katanya.

Demikianlah beberapa kegiatan yang biasanya dilakukan oleh masyarakat terutama suku Dayak karena Luput Pali setelah melaksanakan upacara Tiwah dalam budaya Dayak pada agama Hindu. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa tradisi dan adat istiadat Dayak masih tetap dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat hingga saat ini.

“Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari dan menghargai kebudayaan yang ada di sekitar kita agar dapat membangun rasa saling menghargai dan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan di tengah-tengah keragaman budaya yang ada di Indonesia, demikian pula di Kalteng,” tandasnya. (Uni/Vgs)

Exit mobile version