PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Memanasnya perseteruan Ketua DPD Partai Demokrat Kalteng H Nadalsyah alias Koyem dengan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kalteng H Sriosako alias H Sako, rupanya berawal dari upaya gerakan makar untuk menggulingkan kepemimpinan Koyem sebagai Ketua DPD Demokrat Kalteng. Upaya makar dengan nama Gerakan Anti Koyem (GAK) itu terungkap setelah Koyem dilaporkan oleh H Sako ke Polda Kalteng, kemarin.
Koyem yang kini menjabat Bupati Barito Utara (Barut) pun angkat bicara setelah dilaporkan. Koyem dilaporkan atas perbuatan tidak menyenangkan, karena menantang Sako berkelahi dengan chat menggunakan Bahasa Dayak Bakumpai.
“Saya tidak tau kenapa H Sako selalu marah sama saya. Padahal saya ga pernah nekan-nekan dia,” tegas Koyem.
Koyem pun mengungkit bantuan yang sering diberikannya kepada Sako dan istrinya Umi Mastikah. “Bahkan dia (Sako,Red) sama istrinya banyak saya bantu,” ucap Koyem.
Koyem menuturkan, awal mula perselisihan dia dengan Sako lantaran ada upaya makar, dengan keinginan Sako menggulingkann kepemimpinan Koyem dari Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Kalteng.
“Junai (Sekretaris DPD Demokrat,Red) dan orang-orang di DPD tau gimana saya sama dia. Tetapi H Sako selalu mau menggulingkan saya dari ketua DPD, bahkan mengajak beberapa ketua DPC membentuk Gerakan Anti Koyem ( GAK ),” pungkasnya.
Sebelumnya, Sako melaporkan Koyem ke Polda Kalteng atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan. Menurut Sako, Koyem menantang dirinya berkelahi menggubakan Bahasa Dayak Bakumpai. Tim
