Home Halo Daerah Sriosako Polisikan Koyem ke Polda Kalteng, Ini Penyebabnya

Sriosako Polisikan Koyem ke Polda Kalteng, Ini Penyebabnya

PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Perseteruan antara Anggota DPRD Kalteng Sriosako dengan Bupati Barito Utara (Barut) H Nadalsyah alias Koyem, memanas. Bahkan perseteruan kedua kader sekaligus pengurus Partai Demokrat itu berujung hingga laporan di Polda Kalteng, Senin (29/5/2023). Pasca dilaporkan oleh Sriosako ke Polda Kalteng, karena terlibat perseteruan, H Nadalsyah alias Koyem berikan tanggapan atas kejadian sebenarnya.

Dihubungi Halodayak.com, Bupati Barut yang akrab disapa Koyem memberikan konfirmasi perihal kronologi yang terjadi, sehingga dilaporkan Sriosako ke Polisi atas perbuatan tidak menyenangkan. “Saya tidak tau kenapa H Sako (Sriosako,Red) selalu marah sama saya. Padahal saya ga pernah nekan-nekan dia, bahkan dia sama istrinya banyak saya bantu,” ucap Koyem.

Koyem mengatakan, awal mula perselisihan karena Sriosako yang merupakan legislator dari Partai Demokrat, ingin menggulingkann kepemimpinan Koyem dari Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Kalteng. “Junai dan orang-orang di DPD tau gimana saya sama dia. Tetapi H Sako selalu mau menggulingkan saya dari ketua DPD, bahkan mengajak beberapa ketua DPC membentuk Gerakan Anti Koyem ( GAK ),” tegasanya.

Koyem juga menjelaskan alasan mengapa beliau memberikan pesan singkat kepada Sriosako yang menggunakan bahasa Dayak Bakumpai. “Bertahun-tahun sudah saya sabar, terakhir di Jakarta kemarin, dia ajak lagi beberapa ketua DPC mau melaporkan saya dan mereka kasih tau ke saya dari situ lah saya chat dia dengan bahasa Dayak Bakumpai,” tukasnya.

Pada pesan tersebut, Koyem menerangkan tujuan untuk pertemuan mereka tanpa ada pihak ketiga, berikut isi pesan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. “Isinya, pak haji pesan pak haji sudah sampai nanti habis lebaran kita ketemu berduaan saja kalau berani ga usah ngajak ngajak orang. Nah narasi chat yang seperti ini yang dia laporkan ke Polda,” ungkap Koyem.

Terpisah, Sriosako mengatakan, laporannya terhadap Koyem berawal dari pesan singkat melalui whastaap. Pesan dengan Bahasa Dayak Bakumpai yang disampaikan Nadalsyah alias Koyem, disebut Sako menantang dirinya berkelahi.

“Beliau ini mengirim pesan kepada saya dengan Bahasa Dayak Bakumpai, dengan mengajak saya berkelahi. Tantangan itu saya terima, karena kita juga memang ada jiwanya,” tegas Sako.

Sako menyampaikan, percakapan mengenai tantangan itu terjadi pada Ramadan lalu. Setlah Idulfitri, Sako kembali meneruskan pesan tersebut, sembari menunggu hasil tantangan Koyem tersebut. Kemudian pada 11 Mei 2023 Koyem baru menjawab bahwa dia akan ke Palangka Raya.

Namun, setelah itu tidak ada lagi kabar. “Ini yang membuat saya bertanya-tanya sampai saat ini. Sebab itu, saya melaporkan dan ini atas dasar tantangan yang dilontarkan yang bersangkutan, tetapi tidak ada penyelesaian,” pungkasnya. Tim

Exit mobile version