HALODAYAK.COM , Jakarta – Tingginya popularitas MotoGP saat ini tak lepas dari peran seorang Valentino Rossi. Pembalap berjulukan The Doctor itu telah berkiprah dalam ajang balap motor paling bergengsi sejak debut di kelas utama pada musim 2000.
Sepanjang kariernya selama 26 tahun di balap motor dunia, Rossi menarik minat penggemar lewat prestasi dan karakternya yang unik. Sejak gantung helm usai MotoGP Valencia 2021, Rossi memilih untuk menikmati peran sebagai pemilik Mooney VR46 Racing Team dan pembalap GT World Challenge Europe.
Ayah satu anak tersebut pun mulai beradaptasi dengan menjadi penonton dan memantau balapan dari sofa rumahnya. “Tahun lalu, saya ingin berhenti di Valencia dengan cara menggembirakan dan saya berhasil,” kata Rossi, dikutip dari Motorsport.
“Jadi sekarang saya cukup senang menonton balapan dari sofa. Saya penggemar berat motor. Saya ingin melihatnya di mana saja. Tentu, sebagai pemilik tim, saya juga senang memberikan dukungan untuk pembalap kami,” kata pembalap asal Italia pengoleksi sembilan gelar juara dunia tersebut.
Memasuki masa pensiun, Rossi mengaku sama sekali tidak merindukan dunia balap motor yang telah membesarkan namanya. Bahkan, ia mengaku tak berminat menjajal motor Ducati Desmosedici GP22 milik saudaranya, Luca Marini.
Padahal, sebagai pemilik tim, ia bebas melakukan apa saja. “Saya tidak merindukan MotoGP. Ketika Anda naik motor MotoGP, Anda mesti melakukannya dengan target tertentu karena motor itu brutal dan melaju sangat kencang,” kata Rossi.
Pembalap berjuluk The Doctor itu meneruskan, “Tidak masuk akal mengebut dalam kondisi 75 persen. Bahkan, di kompetisi terbaru saya, saya ingin jadi pembalap yang kencang. Saya mau memahami seberapa jauh saya bisa melaju dan satu hari nanti, mencoba Le Mans 24 Hours.”
Rossi akan melakukan debutnya di Imola di Fanatec GT Challenge Europe. “Saya ingin tahu apa yang bisa saya lakukan. Sekarang semuanya menjadi indah kembali, saya menikmatinya ketika saya berada di balik kemudi. Tidak ada penyesalan.”
“Saya tidak menyerah sampai akhir. Anda mengerti, bahwa pada usia 40, Anda tidak lagi memiliki naluri membunuh seperti ketika berusia 25 tahun. Itu menjadi pilihan yang sulit, saya selalu bertanya pada diri sendiri apakah saya berhenti ketika saya berada di puncak dan pensiun sebagai juara dunia, atau apakah saya tidak kuat lagi membalap,” ujar Valentino Rossi.