PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) meningkatkan penerapan dalam budaya ketenagakerjaan dan peningkatan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pasalnya, itu mampu memberikan daya saing nasional hingga diyakini mampu meningkatkan produktivitas kerja.
Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo menyampaikan, pada pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul tentunya ada penerapan norma K3. Dengan demikian, pembangunan ekosistem itu memiliki regulasi yang baik pada bidangnya.
“Oleh karena itu, pentingnya pembangunan ekonomi tersebut, namun yang tidak kalah penting adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran kepada seluruh pihak dalam menerapkan norma ketenagakerjaan. Salah satu kunci penting dari pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul adalah dengan membangun budaya K3 yang baik,” jelasnya pada kegiatan penyerahan penghargaan keselamatan kesehatan kerja 2024 di salah satu aula hotel Palangka Raya, Selasa (16/7/2024).
Orang Nomor Dua di Bumi Tambun Bungsu ini menuturkan, dengan adanya budaya K3 yang unggul, diharapkan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat ditekan. Sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja.
“Keberhasilan program K3 akan menekan kerugian, meningkatkan kualitas hidup dan indeks pembangunan manusia, sangat membantu menunjang pembangunan nasional. Peningkatan daya saing nasional untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan serta peningkatan daya saing nasional di era global,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, Pemprov Kalteng mendukung penuh kebijakan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, yang telah mengeluarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI nomor 244 Tahun 2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2024. Keputusan ini mengusung tema “Budayakan K3, Sehat dan Selamat Dalam Bekerja, Terjaga Keberlangsungan Usaha.”
“Selaras dengan hal tersebut, Provinsi Kalteng turut serta menggaungkan dan mengimplementasikannya dalam setiap aktivitas bermasyarakat,” pungkas Edy Pratowo. (Uni/Vgs)