PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Program sekolah gratis yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) mendapat respon positif dari masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) KM 14 Kota Palangka Raya. Bagi mereka, program ini lebih dari sekadar kebijakan pendidikan, melainkan sebuah kesempatan untuk memberikan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak mereka.
Ketua TP PKK Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, menjelaskan bahwa melalui program ini, diharapkan anak-anak serta generasi muda di Palangka Raya bisa mendapatkan pendidikan yang layak sebagai bekal menuju masa depan yang lebih baik. Pernyataan tersebut memberikan harapan baru bagi warga yang sebelumnya merasa terpinggirkan secara sosial dan ekonomi.
“Dulu banyak anak-anak yang terpaksa putus sekolah karena masalah biaya. Kini kami memiliki harapan baru,” ungkap Aisyah beberapa waktu lalu.
Selain pendidikan, Aisyah juga menekankan pentingnya perhatian berkelanjutan untuk masyarakat di sekitar TPA. Menurutnya, wilayah-wilayah seperti ini perlu menjadi prioritas dalam pembangunan sosial.
“Ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah untuk tidak hanya menerapkan kebijakan yang bersifat umum, tetapi juga menjangkau komunitas-komunitas kecil yang sering kali terabaikan,” tambahnya.
Warga setempat menyambut baik perhatian yang diberikan pemerintah. Beberapa anak di lingkungan tersebut bahkan telah berhasil melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi, sesuatu yang sebelumnya dianggap sulit tercapai.
“Anak tetangga saya sekarang kuliah di universitas negeri, dan itu semua berkat program ini,” ujar Amir, ketua RT setempat. Ia berharap program ini tidak berhenti hanya di tahun-tahun awal saja, melainkan berlanjut untuk masa depan yang lebih baik.
Dengan adanya sekolah gratis dan dukungan pemerintah daerah, warga sekitar TPA KM 14 kini memiliki harapan baru, tidak hanya untuk generasi muda, tetapi juga untuk perubahan sosial yang lebih luas di lingkungan mereka. Bagi mereka, ini bukan hanya soal pendidikan, melainkan juga pengakuan bahwa mereka merupakan bagian penting dari pembangunan Kalteng. (Uni/Vgs)
