PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang dilaksanakan tiap minggu, menjadi salah satu solusi memantau pengendalian inflasi di berbagai daerah se-Indonesia. Di Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini kondisi inflasi masih aman, tidak ada yang menunjukkan terjadinya gejolak, jika ada kenaikan dari harga barang pokok atau lainnya kendati pun saat ini terjadi sejumlah kenaikan harga. Misalnya kenaikan harga telur dan ayam ras.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini menyampaikan, kenaikan harga telur dan daging ayam ras disebabkan oleh naiknya permintaan masyarakat dan naiknya harga pakan ayam petelur dan ayam pedaging, serta belum pulihnya populasi ayam petelur.
“Secara nasional, terdapat 52 persen kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), sedangkan 35 persen lainnya mengalami penurunan IPH, dan kenaikan IPH cenderung banyak terjadi di Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan,” jelasnya, Senin (29/5/2023).
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng H. Nuryakin melalui Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekobang) Yuas Elko mengatakan, inflasi Kalteng tidak mengalami penurunan atau peningkatan yang signifikan, apalagi untuk urutan setidaknya tetap stabil seperti saat ini.
“Tetapi walau begitu kita tetap melakukan upaya terus menerus, agar tidak mengalami penurunan atau peningkatan, serta kerjasama dan peran TPID Provinsi, Kabupaten dan Kota, dan Satgas Pangan akan ditingkatkan,” ucapnya, Senin (29/5/2023).
Ia mengharapkan, seluruh unsur yang mendukung dalam mempertahankan keadaan dan urutan inflasi Kalteng, agar tetap aman.
“Kita akan tetap bersinergi terus dalam menangani inflasi di Kalteng, dan upaya maksimal kita ini akan terus dipertahankan,” pungkasnya. (Uni/Vgs)
