Home Halo Kalteng Makin Berkah DBD Kembali Meningkat, Sudah Ada 1.300 Kasus

DBD Kembali Meningkat, Sudah Ada 1.300 Kasus

Foto: Uni/Halodayak.com Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul.

PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Kasus deman berdarah (DBD) kembali meningkat. Pasalnya, kondisi iklim tropis dan subtropis seperti halnya di Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadikan rentan terjadi penularan DBD tersebut.

Risiko penularan dari nyamuk yang membawa virus dengue dan menimbulkan DBD ini terjadi salah satu faktornya akibat perubahan cuaca kemarau dan hujan ini.

“Maka itu, terjadi peningkatan kasus DBD di provinsi. Karena sempat dalam periode tiga tahun terakhir itu berdasarkan data hingga saat ini sudah ditemukan 1.300 kasus DBD di kabupaten dan kota,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Suyuti Syamsul, di Palangka Raya, Senin (6/11/2023).

Suyuti mengatakan, meningkatnya jumlah kasus dalam tiga tahun terakhir, di mana pada tahun 2021 ditemukan 204 kasus, tahun 2022 sebanyak 882 kasus, dan selama tahun 2023 ini telah ditemukan 1.300 kasus. Kemudian kasus DBD terbanyak terjadi di dua kabupaten dan kota, yakni Seruyan dan Palangka Raya dengan masing-masing 219 kasus.

Lebih lanjut Kotawaringin Barat dengan total 181 kasus, Kotawaringin Timur sebanyak 128 kasus, dan Gunung Mas sebanyak 116 kasus. Murung Raya sebanyak 83 kasus, Barito Utara sebanyak 70 kasus, Sukamara sebanyak 69 kasus; Katingan sebanyak 64 kasus, Kapuas sebanyak 55 kasus, Pulang Pisau sebanyak 22 kasus; Barito Selatan sebanyak 17 kasus, Barito Timur sebanyak 15 kasus, dan Lamandau sebanyak delapan kasus.

“Untuk angka kematian untuk DBD di tahun 2023 ini ada sembilan kejadian, diantaranya lima kejadian di Palangka Raya, dua kejadian di Gunung Mas, satu kejadian di Seruyan, dan satu kejadian di Pulang Pisau,” jelasnya.

Dia menyampaikan, untuk cara yang paling efektif pengendalian DBD adalah dengan mencegah perkembanganbiakan nyamuk  melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M, yakni menguras tempat penampungan air yang menjadi tempat berkembang biar nyamuk.

Lalu mengubur tempat penampungan air minum, mengubur barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, dan menaburkan bubuk abate untuk membunuh jentik nyamuk.

“Jika untuk fogging bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa, sehingga jika dalam kasus DBD. Kegiatan fogging tetap harus diikuti dengan upaya PSN, maka dalam waktu sekitar 10 sampai 14 hari akan muncul Kembali nyamuk dewasa yang berpotensi untuk menularkan DBD,” pungkasnya. (Uni/Vgs)

Exit mobile version