Home Halo Kalteng Makin Berkah Pemprov Telah Bentuk Desk Pemilu dan Pilkada

Pemprov Telah Bentuk Desk Pemilu dan Pilkada

Foto: Uni/Halodayak.com Sahli Gubernur Herson B. Aden saat diwawancarai awak media di KPU Kalteng, Senin (6/11/2023).

PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) turut andil pada pelaksanaan pemilu pada Februari, dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) November 2024 mendatang. Karena itu pemprov, kabupaten dan kota telah melaksanakan pembentukan desk pemilu dan pilkada.

Dimana nantinya desk tersebut memiliki fungsi  sebagai melakukan pelaksanaan pemilu, pemantauan pelaksanaan pemilu dan pilkada. Dengan demikian untuk menginventarisir, mengantisipasi berbagai permasalahan di dalam pelaksanaan yang berkaitan dengan pemilu dan pilkada termasuk juga menyaring berbagai isu-isu strategis yang sekarang ini akan lebih berkembang lagi dengan adanya platform media sosial.

“Oleh karena itu, desk pilkada nantinya dapat mencakup berbagai unsur yang ada di pemerintah daerah termasuk TNI Polri, Kejaksaan, KI (Komisi Informasi). Sehingga dapat memfilter berita-berita hoaks atau informasi yang tidak benar dengan dilakukan klarifikasi,” tutur Sahli Gubernur Herson B. Aden, di KPU Kalteng, Senin (6/11/2023).

Herson mengatakan, adanya kunjungan pemprov ke 14 kabupaten dan kota tentunya untuk menyamakan persepsi dengan pelaksana pemilu dan pilkada. Sekaligus melakukan monitoring tentang persiapan pembayaran baik kepada KPU maupun ke Bawaslu.

“Maka dengan melakukan monitoring pelaksanaan persiapan pemilu dan pilkada di Kalteng. Kita dari pemprov dan kpu serta bawaslu terkait itu memberikan penjelasan kesiapan pemilu dan pilkada,” ucapnya.

Herson juga menyampaikan, kebijakan dalam penggunaan platform media sosial juga menjadi kewajiban agar menghindari adanya berita-berita atau isu-isu hoaks. Sehingga nantinya masyarakat yang menerima atau mendapatkan informasi tidak salah terutama dimana literasi masyarakat bagus.

“Oleh karena itu, kita mendorong pemberi informasi kepada masyarakat jangan sampai adanya isu yang buruk, karena itu dapat literasi membaca jadi tidak baik,” pungkasnya. (Uni/Vgs)

Exit mobile version