Mantan penyanyi cantik jualan dawet. (Pramita Kusumaningrum/EL TEAM)
HALODAYAK.COM – Covid-19 memukul semua aspek, termasuk para seniman yang menggantungkan hidupnya kepada event baik pernikahan maupun acara lainnya. Itu pula yang dialami oleh Nayla Ganesha. Wanita 28 tahun ini sehari-hari berprofesi sebagai penyanyi pernikahan atau wedding singer.
Sayangnya pandemi Covid-19, dirinya sepi job dan memilih banting setir menjadi penjual dawet di Kota Madiun, Jawa Timur. Siapa sangka, usaha yang dilakoni karena kepepet tersebut mendatangkan cuan yang enggak main-main.
Mantan penyanyi cantik jualan dawet. (Pramita Kusumaningrum/EL TEAM)
Dalam sehari omzetnya dari berjualan dawet mencapai Rp1,5 juta per hari atau jika total per bulannya ia bisa meraup Rp45 juta. Nayla sehari-hari berjualan dawet di warungnya yang bernama Dawet Sri Kandi.
Mantan penyanyi cantik jualan dawet. (Pramita Kusumaningrum/EL TEAM)
Lokasinya berada Jalan Serayu, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Sebelum menjadi penjual dawet, Nayla sempat menganggur dan bingung harus berbisnis apa. Banyak pikiran bisnis apa yang laku pada Covid-19 ini. Termasuk bisnis baju maupun skincare.
“Tetapi itu modalnya kan banyak. Akhirnya jualan dawet. Karena saya ada darah Ponorogo. Bapak asli Ponorogo. Dawet jabung kan khasnya Ponorogo,” kata Nayla kepada Tim HALO DAYAK.
Sebelum memulai berjualan, Nayla sempat belajar membuat dawet di Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Dia belajar mulai bulan Agustus 2021. Sebulan belajar, September 2021, Nayla mulai berjualan.
Rupanya, langkah dia banting setir menimbulkan berkah. Karena dari awal jualan ratusan orang berdatangan.
“Total sehari saya menjual 400 bungkus. Paling ramai pernah 1.000 bungkus. Tapi itu ada yang pesanan juga. Baik dari hotel-hotel atau instansi,” imbuhnya.
Dawet Srikandi Madiun (EL TEAM)
Warung dawet Nayla buka mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Namun, terkadang tutup sebelum pukul 15.00 WIB jika sudah habis. (EL)
