Home Halo Kalteng Makin Berkah TNI Gardan Terdepan dan Benteng Terakhir Penjaga NKRI

TNI Gardan Terdepan dan Benteng Terakhir Penjaga NKRI

Foto: Dok. Korem 102/Pjg/Halodayak.com HUT TNI - Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan saat pimpin Upacara Peringatan HUT Ke-78 di Lapangan Makorem 102/Pjg, Kamis (5/10/2023).

PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Selama 78 tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) hadir sebagai gardan terdepan melindungi rakyat dan bangsa. Oleh karena itu, Peringatan HUT ke-78 TNI Tahun 2023 digelar di Lapangan Makorem 102/Panju Panjung, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) ini menjadi momentum semangat abdi bangsa ini menjalankan perannya. Kendati harus menggelar upacara di tengah kabut asap, akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“TNI berkomitmen untuk menjaga benteng terakhir NKRI ini. Dan akan terus bersinergi bersama komponen bangsa lainnya dalam mengawal demokrasi untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, maju dan sejahtera,” ungkap Panglima Danrem (Pangdam) Mayjen TNI Iwan Setiawan, Kamis (5/10/2023).

Iwan menuturkan, menjelang Pemilu serentak tahun 2024, dimana akan dilaksanakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, anggota Legislatif serentak di 548 daerah yaitu 38 provinsi, 415 kabupaten dan 98 kota madya.

“Agar kelancaran dan kesuksesan pesta demokrasi tersebut akan sangat menentukan perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan. Untuk menyikapi kondisi tersebut, para prajurit TNI dituntut untuk totalitas dan antisipatif terhadap dinamika dan perkembangan situasi bangsa,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, untuk tetap menjunjung tinggi profesionalitas dan tetap berjuang tanpa lelah untuk Indonesia, terkhusus di Bumi Tambun Bungai ini. Selain itu, ia mengimbau masyarakat saat ini melihat kondisi Kota Cantik (sebutan untuk Palangka Raya) yang sudah tidak terlihat karena diselimuti kabut asap.

“Masyarakat jangan membuka lahan perkebunan maupun pertanian dengan cara membakar. Karena kita ketahui kebakaran hutan dan lahan telah mengakibatkan dampak yang luas, serius, dan bersifat langsung terhadap kesehatan masyarakat, perekonomian, terganggunya aktivitas manusia, keseimbangan ekologi, dan kerusakan lingkungan hidup. Saya menghimbau kepada masyarakat Kalimantan Tengah yang suka membakar lahan agar stop membakar lahan karena dampaknya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat,” pungkasnya. (Uni/Vgs)

Exit mobile version