Home Headline Ungkap Pembunuhan di Bartim, Polda Kalteng Bentuk Tim Gabungan

Ungkap Pembunuhan di Bartim, Polda Kalteng Bentuk Tim Gabungan

Kabidhumas Kombes Pol Erlan Munaji

PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Polda Kalteng dan Polres Barito Timur membentuk tim gabungan untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap Mega Ekatni. Dara berusia 18 tahun yang ditemukan tewas diduga dibunuh di Bumi Perkemahan Bangi Wao, Selasa (9/7/2024) sekitar pukul 13.30 WIB.

Korban diduga kuat tewas dibunuh dengan cara dicekik menggunakan selang. Kemudian jasad dan motornya dibakar. Hal itu diketahui lantaran masih terdapat selang melilit di leher jasad korban. Selain itu korban sempat menelpon ibunya untuk meminta tolong.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Djoko Poerwanto melalui Kabidhumas Kombes Pol Erlan Munaji mengatakan, saat ini penyelidikan sedang dilakukan. Bahkan Polda Kalteng dan Polres Barito Timur sudah membentuk tim penyidik.

“Kasus ini masih dalam penyelidikan. Namun kami imbau agar masyarakat tidak terhasut dengan informasi yang banyak beredar,” kata Erlan, Kamis (11/7/2024).

Hal tersebut disampaikan Erlan mengingat banyak beredarnya informasi terkait kejadian itu di media sosial. Informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan kredibelnya dikhawatirkan hanya akan membuat gaduh.

“Kami imbau kepada masyarakat agar jangan mudah terprovokasi. Lakukan konfirmasi kepada kepolisian jika mendapati informasi-informasi terkait,” imbaunya.

Erlan menegaskan, terkait motif dan kronologi kejadian, saat uni masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh tim gabungan. Pihaknya berjanji akan segera mengungkap kasus tersebut.

Seperti diketahui, jasad korban diduga dibakar berada sekitar satu meter dari motornya yang juga ikut terbakar. Bahkan sesaat sebelumnya, korban sempat meminta tolong kepada ibunya melalui telepon seluler.

Tewasnya korban baru diketahui setelah jasad dari warga Desa Haringen, Kecamatan Dusun Timur ditemukan tak bernyawa dengan api masih menyala. Sebelum kejadian, korban sempat mendatangi ibunya di pondok dekat Pemandian Talawei.

Ayah korban Gunalan mengatakan, korban pamit pergi dengan dengan mengatakan hendak menjemput seseorang Bumi Perkemahan. Tidak lama kemudian, korban menelpon ibunya dan terdengar suara minta tolong.

Khawatir terjadi sesuatu, mereka lantas menyusul korban. Namun sesampainya di Bumi Perkemahan, mereka justru mendapati tubuh korban tergeletak di samping sepeda motor yang terbakar. Dimana saat itu korban sudah tak bernyawa. (dik/hdk)

Exit mobile version