Home Halo Kalteng Makin Berkah Kalteng Menyala, Percepatan Pembangunan Kelistrikan di Kalteng

Kalteng Menyala, Percepatan Pembangunan Kelistrikan di Kalteng

Foto: Ist/Halodayak.com PASANG LISTRIK - Proses pemasangan listrik untuk setiap unit rumah dari Pemprov Kalteng.

PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Menjelang akhir masa jabatan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran bersama Edy Pratowo terus berupaya mempercepat pembangunan strategis, terutama dalam meningkatkan akses listrik ke masyarakat. Begitu pula kunjungan kerja ke Kabupaten Barito Utara.

Sugianto menekankan pentingnya program Desa Berlistrik menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT), seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pasalnya, sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Bahwa saat ini, rasio desa berlistrik di Kalteng masih sekitar 87,52%, artinya 370 dari total 1.571 desa belum mendapatkan akses listrik. Itu mengapa menjadi salah satu penyebabnya adalah tantangan geografis dan keterbatasan infrastruktur yang menyulitkan akses listrik dari PLN ke daerah terpencil,” jelasnya, di sela-sela kunjungan kerja ke Kabupaten Barito Utara Minggu (13/10/2024)

Meskipun daya listrik di Kalteng sudah surplus, pengembangan jaringan tetap terkendala oleh kondisi wilayah yang luas dan sulit dijangkau. Gubernur menargetkan agar semua desa di Kalimantan Tengah dapat teraliri listrik pada akhir tahun 2024 melalui program “Kalteng Menyala.

“Dengan alokasi anggaran sebesar 432 miliar rupiah, program ini akan berfokus pada penggunaan PLTS sebagai solusi untuk desa-desa yang belum terlayani. Oleh karena itu, perlu upaya percepatan, tahun 2026 terlalu lama,” tegasnya.

Dalam implementasinya, program ini akan memberikan bantuan PLTS kepada 20.711 rumah tangga di 186 desa di seluruh Kalteng. Melalui bantuan ini akan menjangkau masyarakat yang aksesnya terbatas, di mana PLN belum bisa masuk dalam dua atau tiga tahun ke depan. Dengan demikian, diharapkan seluruh desa, termasuk yang terpencil, dapat menikmati akses listrik.

Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Vent Crisway menambahkan bahwa selain program PLTS, akan ada bantuan bagi rumah tangga tidak mampu yang belum dapat menikmati listrik dari PLN. Untuk tahun 2024, dianggarkan untuk membantu sekitar 5.500 rumah tangga.

Terkait upaya peningkatan rasio elektrifikasi rumah tangga berlistrik di Kalimantan Tengah. Menurutnya peningkatan rasio elektrifikasi akan dilakukan melalui program pemasangan baru listrik ke rumah tangga, dimana akses listrik sudah masuk oleh PLN, namun masih belum dapat dinikmati oleh rumah tangga yang tidak mampu.

“Keluarga tidak mampu ini, belum bisa menikmati listrik meskipun sudah ada jaringan PLN. Untuk itu bapak gubernur menginstruksikan, agar membantu rumah tangga tidak mampu ini, untuk bisa menikmati listrik. Untuk tahun 2024 ini , telah dianggarkan untuk membantu kurang lebih di 5.500 rumah tangga yang belum menerima akses PLN dan dikategorikan sebagai keluarga yang tidak mampu,” pungkasnya. (Uni/Vgs)

Exit mobile version