PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Kelimpahan lahan yang tersedia di Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadikan daerah ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sentra produksi padi. Pemerintah Provinsi terus mengoptimalkan lahan dan sumber daya untuk meningkatkan hasil panen.
Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo menyatakan bahwa produksi padi di Kalteng mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu hasil panen padi adalah 5,7 ton per hektare, sementara tahun ini meningkat menjadi 6,8 ton per hektare.
“Adapun varitas yang digunakan sama, yaitu PB. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbaikan dalam upaya optimalisasi lahan yang dilakukan,” kata saat Panen Raya Padi di Kawasan Food Estate, di Desa Belanti Siam Blok A, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (1/4/2024).
Wagub menyampaikan, perbaikan produktivitas dalam bidang pertanian sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan juga meningkatkan pasokan pangan di masyarakat. Selain itu, peningkatan produktivitas di sektor pertanian juga dapat membantu negara mencapai swasembada pangan dan berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan akan datang.
Oleh karena itu, Pemprov Kalteng terus mendorong pembangunan hilirisasi di daerah ini, terutama di kabupaten-kabupaten yang memiliki potensi pengembangan pertanian yang tinggi. Dalam rangka mengembangkan potensi pertanian di wilayah Pulang Pisau, Pemerintah akan membangun Rice to Rice atau Pabrik Penggilingan Padi, sehingga pasokan bahan baku dapat dipenuhi oleh wilayah Kecamatan Bataguh.
“Sehingga untuk itu optimalisasi lahan dan upaya meningkatkan produktivitas padi yang dilakukan oleh Pemprov Kalteng telah membawa dampak positif bagi petani dan masyarakat sekitar. Dengan pembangunan hilirisasi padi, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah hasil panen dan membawa manfaat yang lebih besar bagi petani dan masyarakat luas,” pungkasnya. (Uni/Vgs)
