Home Halo Ekobis Tiket Pesawat dan Daging Ayam Jadi Penyebab Inflasi di Kalteng

Tiket Pesawat dan Daging Ayam Jadi Penyebab Inflasi di Kalteng

Foto: Uni/Halodayak.com Salah satu pedagang ayam di Pasar Besar Kota Palangka Raya.

PALANGKA RAYA, HALODAYAK.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) baru saja merilis data yang menunjukkan kondisi inflasi di wilayah tersebut. Diketahui bahwa tiket pesawat dan daging ayam menjadi komoditas utama yang berkontribusi terhadap inflasi di Kalteng.

Sehingga dua kota acuan, yaitu Palangka Raya dan Sampit, Kalteng mencatatkan inflasi sebesar 0,30 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,69. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Palangka Raya sebesar 0,31 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Sampit sebesar 0,27 persen.

Kepala BPS Provinsi Kalteng Eko Marsoro mengungkapkan, bahwa terdapat lima komoditas utama yang berperan dalam inflasi di Kota Palangka Raya, yaitu angkutan udara, daging ayam ras, ikan gabu, tomat, dan emas perhiasan. Berdasarkan data yang diungkapkannya, inflasi terbesar dari kelima komoditas tersebut disebabkan oleh angkutan udara sebesar 0,12 persen dan daging ayam ras sebesar 0,11 persen.

“Sementara itu, berselang tidak jauh dari Kota Palangka Raya, Kota Sampit juga mengalami kondisi inflasi yang diperkirakan disebabkan oleh beberapa komoditas utama, seperti daging ayam ras, emas perhiasan, dan tomat. Dengan demikian, Inflasi yang terus mengalami peningkatan memberikan dampak serius terhadap perekonomian masyarakat,” katanya melalui rilis BPS, Selasa (2/1/2024).

Eko mengatakan, meningkatnya harga-harga barang dan jasa, turut serta meningkatkan tingkat pengeluaran masyarakat. Beberapa dampak negatif dari inflasi yang cukup signifikan, diantaranya meliputi penurunan daya beli konsumen, terpuruknya kepercayaan investor, melemahnya nilai tukar rupiah, dan lain sebagainya.

“Oleh karena itu, diperlukan tindakan konkret dari pemerintah setempat dalam menanggulangi masalah inflasi ini. Tidak hanya bergantung pada upaya penanganan inflasi oleh pemerintah, namun peran serta masyarakat untuk menghindari penggunaan komoditas- komoditas yang memberikan pengaruh inflasi juga sangat dibutuhkan,” pungkasnya. (Uni/Vgs)

Exit mobile version